Namanya Raka, siswa kelas 10 yang suka banget ngedit video dan desain grafis. Awalnya, hobi itu cuma buat seru-seruan aja — edit video TikTok, bikin cover tugas, sampai poster acara sekolah.
Suatu hari, temannya, Nia, minta tolong dibikinin desain undangan ulang tahun. Hasilnya keren banget! Dari situ, Nia kasih ide:
“Kamu bisa loh buka jasa desain. Banyak kok yang butuh!”
Awalnya Raka ragu. Tapi dia coba bikin akun Instagram dan upload beberapa hasil karyanya. Eh, seminggu kemudian, ada pesanan pertama! Logo untuk toko online teman kakaknya. Dibayar Rp50.000. Nggak besar, tapi buat Raka, itu cuan pertama dari hobi.
Sejak itu, Raka mulai belajar cara atur uang. Dia bikin 3 kategori:
Tabungan alat kerja (mau beli drawing tablet!)
Dana darurat (kalau HP rusak, nggak panik)
Jajan & hiburan (tetap enjoy masa remaja)
Sekarang, Raka makin jago. Ia sadar, melek finansial bukan soal banyak uang, tapi soal pintar mengelola uang sejak dini.
Pesan moral:
💡 Mulailah dari hobi, kelola dari sekarang. Uang kecil pun bisa jadi besar kalau kamu tahu arahnya.
Kalau kamu punya hobi, siapa tahu itu bisa jadi cuan pertamamu! 💰🔥
Dira, siswi kelas 9 yang punya julukan “si dompet ajaib.” Kenapa? Karena walaupun uang jajannya pas-pasan, dia selalu bisa beli hal yang dia mau tanpa minta tambahan ke orang tuanya. Aneh, kan?
Rahasianya? Dira punya trik dompet tiga ruang.
Setiap dapat uang jajan mingguan, dia langsung bagi ke tiga bagian:
📦 Kebutuhan Harian
– Jajan di sekolah, ongkos, dan kebutuhan mendadak.
📈 Investasi Mini
– Dia isi e-wallet-nya dan ikut patungan reksadana bareng kakaknya (modalnya cuma dari Rp10.000!).
🎯 Target Impian
– Beli earphone baru yang dia idamkan, jadi dia kumpulkan pelan-pelan.
Suatu hari, teman-temannya kaget waktu Dira bawa earphone baru.
“Loh, kamu dapat dari mana?”
Dira cuma senyum dan bilang:
“Dari dompet ajaibku… yang isinya perencanaan dan disiplin.”
Sekarang Dira sering jadi tempat curhat teman-temannya soal uang jajan. Dia senang bisa berbagi tips, dan yang paling penting: dia sadar bahwa jadi keren itu bukan soal banyak uang, tapi soal bisa atur uang dengan bijak.
Pesan moral:
Kamu nggak harus kaya untuk bisa mengelola uang. Tapi kalau kamu bisa mengelola uang, kamu bisa merasa cukup bahkan dengan uang yang sedikit.